Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 00:14:47【Resep】221 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(147)
Artikel Terkait
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG
- Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar
Resep Populer
Rekomendasi

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke

Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta